Kini perlu perhitungan belanja iklan media luar ruang. Media luar ruang ini sepertinya memiliki peluang media pengiklanan ke depan secara global meskipun saat ini masih masa pandemi. Selain itu, juga adanya kesiapan masyarakat untuk melakukan aktivitas di luar rumah.
Media luar ruang masih relevan sebagai saluran komunikasi karena perkembangan urbanisasi yang terjadi di Indonesia. Tentunya dengan membuat media luar ruang yang semakin kuat. Hal itu karena kemampuannya untuk menargetkan lokasi yang lebih baik dan pembuatan secara kreatif yang lebih menarik.
Melihat media luar ruang secara digital saat ini, sehingga dapat terintegrasi dalam layar lain yang digunakan penggunanya. Mulai dari laptop, smartphone, dan televisi. Nantinya dapat membantu para pengiklan membuat rencana multiple screen yang lebih baik bagi kampanye iklannya.
Berdasarkan Data Nielsen Untuk Menentukan Belanja Iklan Media Luar Ruang
Berdasarkan data Nielsen, melihat tingkat penetrasi media luar ruangan masih masuk ke dalam 3 besar untuk media beriklan dengan penetrasi terbesarnya. Pada media televisi dapat menjangkau 90 persen populasi per hari. Sedangkan untuk internet 65 persen dan media luar ruang 54 persen.
Cerli Wirsal, Direktur Nielsen Media Indonesia, mengatakan penetrasi ini didukung oleh keinginan konsumennya untuk dapat melakukan kegiatan di luar rumah. Jadi peluang untuk menarik perusahaan dalam memasang iklan di medium cukup besar.
Meskipun secara potensial, belum ada satu pengukuran pun yang dapat memastikannya. Dengan melakukan iklan di media luar ruang termasuk efektif bagi suatu brand atau tidak. Selain itu, belum ada yang mampu merekomendasikan secara akurat lokasi dari media luar ruang. Tentunya lokasi mana yang sesuai dengan target dan jangkauan dari merek tersebut.
Dengan melakukan investasi yang mahal, maka biaya perawatannya juga tinggi. Sehingga pengiklan atau merek jangan sampai tidak mendapatkan return yang sesuai. Hal yang sejalan dengan temuan Nielsen dalam Covid Special Survey di bulan Mei 2020 untuk melakukan perhitungan belanja iklan media luar ruang.
Melakukan survei terhadap 500-an responden di 11 kota besar. Dalam kuartal IV/2020, sebagian konsumen ada yang menyatakan telah siap untuk tonton konser. Selain itu, ada juga yang akan melakukan perjalanan sampai luar negeri.
Perlunya Melakukan Berbagai Pengukuran
Untuk melakukan berbagai pengukuran terkait media luar ruang tentunya juga termasuk menganalisis berbagai merek yang menggunakan media luar ruang. Perlunya menentukan lokasi yang tepat untuk beriklan dan seberapa besar jangkauannya. Selain itu, juga target sasaran yang bisa akan dibidik.
Bahkan memperhitungkan jumlah besarnya investasi yang seharusnya dikeluarkan para pengiklan. Jangan sampai pihak pengiklan beriklan di area yang kurang tepat. Padahal pengiklan telah membayar dengan harga yang tinggi.
Nielsen meluncurkan 3 pengukuran yang secara menyeluruh. Seperti halnya melakukan perhitungan belanja iklan media luar ruang untuk membantu para pelaku industri media luar ruangnya. Mulai dari pengukuran trafik yang akurat, belanja iklan, dan peta kompetisi di media luar ruang.
Monitoring di Berbagai Titik
Sebagai tahap awalnya, Nielsen telah monitoring 1.708 titik media luar ruang di Jakarta. Baik itu billboard, videotron (billboard LED), baliho, dan jembatan penyeberangan orang (JPO). Berdasarkan monitoring pada titik untuk belanja iklan media luar ruang di Jakarta pada September 2020, Nielsen menemukan ada sekitar 1.200 titik. Titik tersebut dengan tingkat keterisian 30 persen atau hanya 400 titiknya.
Sebagian besar lainnya masih kosong. Kondisi tersebut akan menjadi sebuah tantangan bagi para pemilik titik. Perlu untuk membuat para pemilik titiknya menjadi kreatif. Sehingga mencari cara yang efisien untuk meyakinkan pengiklannya. Salah satunya yakni mengkombinasikan beberapa tipe media yang dimilikinya.
Klien atau pengiklan memiliki rencananya dulu sebelum berinvestasi dengan media luar ruang. Jangan sampai memilih lokasinya yang ramai dikunjungi orang dan memutuskan beriklan pada tempat tersebut. Hal itu bukan termasuk jaminan yang efektif beriklan di luar ruang.
Perhitungan Belanja Iklan
Sampai saat ini ada sekitar 485 brand yang menggunakan media luar ruang untuk beriklan. Di sisi lain, penyedia media luar ruang mencapai 200-an perusahaan. Mulai dari yang berskala besar sampai pelaku UKM.
Belanja iklan media luar ruang tahun lalu mencapai Rp 110 triliun. Dengan rinciannya 70% berasal dari iklan televisi dan 30%-nya media cetak. Dari angka iklan media cetak tersebut 5%-6% asalnya dari majalah atau tabloid.
Berdasarkan gross rate card, Nielsen memperhitungkan belanja iklan media pada September tahun ini di Jakarta. Angkanya mencapai lebih dari Rp 293 miliar. Dengan kategorinya korporasi (corporate ads), produk properti, dan finansial sebagai tiga kategori produk terbesar.
Masing-masing kategori tambahannya, memiliki strategi iklan yang berbeda. Tampak dari jenis media luar ruang yang terpilih. Pada kategori finansial lebih ramai menggunakan tipe LED. Sedangkan kategori propertinya lebih banyak memakai tipe Midi.
Membuka peluang belanja iklan media luar ruang pada tahun 2021. Nielsen mencatat tingkat penetrasi media luar ruangan masuknya ke dalam 3 besar. Media beriklan dengan penetrasi terbesar di Indonesia.
MediaMove hadir sebagai perusahaan iklan luar yang mendukung setiap brand yang ingin menggunakan media iklan luar ruang dengan titik strategis dengan secara transparan dan profesional. Hubungi sekarang di 08111 – 24 – 0116 kami siap membantu kebutuhan media beriklan anda.