Di tahun 2011-2012 daerah Senayan terutama jalan Asia Afrika saat itu terdapat banyak billboard ukuran 6 x 12 dan 8 x 16. Berdiri berjajar di kiri kanan jalan, tercatat puluhan billboard. Belum ditambah umbul-umbul yang berjajar di taman di median jalan, terutama saat ada event di Kawasan Gelora Bung Karno.
Minat yang tinggi beriklan di daerah tersebut, membuat kawasan menjadi terlihat berantakan dengan adanya billboard yang tidak tertata baik. Walau saat itu ada penataan kawasan, tetap saja masih ada Iklan yang muncul. Ternyata pemprov serius untuk menata Kawasan Gelora Bung Karno, dibuktikan satu demi satu iklan-iklan diputihkan, dan izin billboard diperketat.
Tingginya demand, tapi supply yang terbatas membuat kami berpikir untuk memaksimal media yang ada. Di sepanjang median jalan mulai dari belakang gedung MPR/DPR Sampai depan plaza senayan berjejer tiang monorail. Berukuran lebar minimal 1 meter dan tinggi menjulang 8 meter.
Tiang-tiang project yang belum selesai ini sering dicoret-coret orang iseng dengan grafiti sehingga terlihat kumuh. Kami berpikiran, daripada menambah tiang tumbuh, kenapa tidak menggunakan tiang tersebut untuk beriklan. Dan ternyata minat kami untuk menggunakan tiang tersebut sebagai media Iklan mendapat respon positif. Dari pemilik tiang saat itu yaitu Jakarta Monorail. Walhasil Tiang monorail yang berjejer tersebut, mulai dari depan Hotel Mulia Sampai depan Plaza Senayan. Kami ubah menjadi media Iklan 4 sisi yang menarik.
Ternyata respond dari klien pun cukup baik, walau diawal mereka masih wait & see. Ternyata begitu terbukti lokasi tersebut bisa dipasang Iklan satu demi satu klien lain ikut memasang. Selain di GBK, tiang monorail di bawah kepemilikan Jakarta Monorail lainnya juga kami kelola. Termasuk tiang-tiang di sepanjang jalan HR Rasuna Said Jakarta. Selain jadi menambah pemasukan bagi Jakarta Monorail, juga memberikan pemasukan pajak bagi pemprov DKI jakarta.