Rebound Ads
Cari Jodoh di Billboard Menjadi Cara Unik Para Jomblo Masa Kini

Cari Jodoh di Billboard Menjadi Cara Unik Para Jomblo Masa Kini

24 Apr 2022

Ketika banyak orang mulai mencari jodoh di aplikasi kencan online, seorang pria bernama Muhammad Malik justru punya cara unik tersendiri. Ia memilih cari jodoh di billboard dengan mengiklankan dirinya kepada siapapun yang mencari calon suami. Pria ini menyewa spanduk di Kota Birmingham, Inggris untuk mendapat banyak perhatian publik. Dalam foto billboard itu terlihat Malik sedang bersantai sambil menunjuk kalimat “Selamatkan saya dari pernikahan yang diatur”.

Menurut Malik, daripada meminta dikenalkan pada teman-temannya atau ikut kencan online, cara ini lebih efektif. Billboard berwarna ungu dengan tulisan ‘Selamatkan saya dari perjodohan’ tersebut memuat nama tempat mendaftar, halaman website, serta kriteria calon istri yang dicari. Malik menggambarkan dirinya dalam berbagai kriteria, menyampaikan keinginannya memperdalam iman sebagai seorang muslim, hobi makan, dan memiliki sifat suka bercanda. Dia juga mengungkapkan bahwa ia sosok yang religius, pecinta kuliner sekaligus seorang pengusaha.

Malik mengatakan sulit menemukan jodohnya di luar sana. Ia belum bertemu dengan gadis yang tepat, sehingga memilih memasang iklan agar dilihat banyak orang. Usaha keras malik melalui langkah yang ekstrem ini menjadi perbincangan masyarakat dunia.

Selain Malik, hal yang sama dilakukan oleh Jeevan Bhachu, seorang pria lulusan sarjana di London yang sangat menginginkan pernikahan mencoba mengenalkan dirinya melalui billboard. Agar mendapat banyak perhatian dari publik, ia pun memasang spanduk iklan di sebuah stasiun bawah tanah Oxford Circus di London. Alasan Jeevan melakukannya karena selama pandemi, banyak rencana kencan yang bermasalah.

Dalam spanduk berwarna coklat, ia menuliskan nama website dan kalimat “orang india terbaik yang dapat Anda bawa pulang” dalam bahasa Inggris. Jeevan mengatakan kalau cari jodoh di billboard tidaklah mudah. Hanya kebetulan saja ia bekerja di bidang pemasaran. Sebelumnya sempat ada kendala akibat penolakan dari pihak Transport for London.

Mereka menganggap billboard milik Jeevan akan melanggar peraturan iklan makanan cepat saji. Setelah berhasil meyakinkan pihak tersebut, Jeevan berpikir menggunakan spanduk iklan outdoor di bawah stasiun kereta. Tentu karena lokasi tersebut sangat strategis dilihat banyak orang, lebih efektif dan memudahkannya menemukan jodoh.

Untuk biaya yang dikeluarkan untuk dua billboard yang ditayangkan selama dua minggu sekitar 2600 dolar USD atau sekitar Rp. 37 juta. Dari proyek ini, Jeevan berhasil memperoleh 50 kandidat jodoh selama dua hari setelah iklan terpasang. Sayang dari 50 kandidat, Jeevan hanya mencari satu jodoh yang tulus dan sesuai dengan visi hidupnya. Sebelum menggunakan billboard, ia sempat menggunakan aplikasi Tinder untuk mencari teman kencan.

Sayangnya tidak ada satupun yang cocok dan siap untuk dinikahi. Sementara di usianya yang tidak lagi muda, Jeevan akhirnya memutuskan untuk mendekati secara langsung. Ia cukup senang dengan inisiatifnya sejauh ini. Meskipun hasilnya nanti tidak sesuai harapan, ia tetap ingin menyewa lebih banyak iklan di tempat-tempat lain.

Sementara Malik, setelah menayangkan iklan cari jodoh tersebut, ia mendapatkan lamaran lebih dari 400 kandidat. Dia serius mencari pasangan hidupnya, semua hal yang ia lakukan termasuk menyewa billboard bukan sekedar lelucon saja. Dari kriteria yang ditulis Malik, pertama terkait dengan usia wanita yang diinginkan masih 20 tahunan, kemudian seiman, dan ia terbuka untuk semua wanita dari berbagai etnis.

Bagaimana nasib cinta Malik dan Jeevan Bachu? Apakah ide cari jodoh di billboard ini berhasil? Semoga saja.