Below The Line (BTL) Marketing sangatlah penting dalam menjalankan bisnis. Hal inilah yang membuat pebisnis jangan sampai melewatkannya begitu saja.

pexels.com
Namun sebelum memanfaatkannya, tentu perlu memahami pengertian, jenis hingga cara implementasinya. Hal ini tak lain supaya bisa mengenalnya secara lebih dekat dan mampu memaksimalkan penggunaannya.
Pengertian Below The Line Marketing
Menurut laman Feedough, marketing Below The Line (BTL) adalah kegiatan pemasaran yang dilakukan secara langsung dan lebih terarah kepada target audiens yang spesifik. Strategi ini dianggap lebih sesuai untuk menyasar konsumen yang sudah tertarik atau berpotensi tertarik pada produk maupun brand tertentu.
BTL sering disebut juga sebagai direct marketing atau pemasaran langsung. Umumnya, kegiatan ini ditujukan kepada konsumen setia ataupun calon pelanggan yang menunjukkan minat terhadap produk atau layanan yang ditawarkan.
Tujuan utama dari marketing BTL adalah untuk mendorong tindakan langsung dari konsumen, seperti melakukan pembelian atau mencoba produk. Oleh karena itu, media yang digunakan bersifat lebih personal dan tertarget, misalnya melalui email marketing, digital marketing dengan segmentasi tertentu, hingga acara seperti seminar atau promosi langsung di lokasi tertentu.
Salah satu keunggulan dari strategi BTL adalah biayanya yang cenderung lebih rendah dibandingkan strategi ATL (Above The Line), serta proses pelaksanaannya yang lebih mudah dikontrol dan diukur efektivitasnya.
Jenis BTL
Setelah pengertian, kita akan membahas mengenai jenis-jenis Below The Line Marketing. Adapun jenisnya ialah sebagai berikut.
Sponsorship
Jenis ini memungkinkan pebisnis bermitra bersama influencer atau acara tertentu untuk menjangkau audiens khusus sesuai target pasar.
Pemasaran Email
Pebisnis memanfaatkan email untuk mengirim konten yang sudah dipersonalisasi. Bisa berupa promosi khusus ataupun rekomendasi produk.
Surat Langsung
Jenis BTL ini memungkinkan pebisnis untuk mengirim brosur, selebaran atau lainnya secara langsung ke audiens.
Pemasaran Digital
Pemasaran ini bisa menjangkau audiens secara tepat dan terukur. Untuk strategi Below The Line Marketing ini bisa berupa kampanye PPC, SEM dan iklan bergambar.
Pemasaran Eksperiensial
Jenis marketing ini memberi pengalaman secara langsung kepada audiens. Untuk strateginya seperti halnya melakukan promosi secara langsung di dalam toko. Bisa juga melakukan demo produk sehingga melibatkan audiens.
Pemasaran Media Sosial
Sesuai dengan namanya, jenis pemasaran ini memang melibatkan media sosial. Misalnya saja Instagram, Facebook dan lainnya.
Media sosial tersebut digunakan dalam berinteraksi bersama audiens. Dengan demikian, interaksinya berlangsung secara real time.
Keuntungan BTL
Ketika mencoba marketing yang satu ini, nantinya bisa merasakan keuntungan tersendiri. Adapun sejumlah keuntungan Below The Line Marketing ialah sebagai berikut.
Fleksibilitas
Kampanye ini cenderung fleksibel dan mudah beradaptasi. Hal inilah yang membuat pemasaran berlangsung tepat sasaran dan mampu mencuri perhatian audiens.
Hasil Terukur
Keuntungan berikutnya yaitu hasilnya cenderung lebih terukur. Dengan begitu, pebisnis bisa melacak rasio pembukaan email, kampanye pemasaran digital ataupun rasio konversi suatu acara. Dari sini pebisnis juga bisa tahu seberapa bagus kinerja iklannya.
Interaksi Langsung
Masih soal keuntungan apabila mencoba BTL yakni interaksi langsung. Karena interaksi tersebut, nantinya juga bisa mendapatkan umpan balik secara langsung pula.
Personalisasi
Saat memanfaatkan kampanye BTL, pemasaran memang lebih personal dan relevan. Pelanggan pun bisa lebih dalam untuk terlibat dan kian loyal.
Hemat Budget
Efisiensi biaya bisa diperoleh apabila menggunakan Below The Line Marketing. Hal ini lantaran pebisnis lebih fokus pada kelompok kecil sehingga pengeluaran bisa terkendali dengan baik.
Cara Implementasi BTL
Agar lebih mengenal jenis marketing yang satu ini, tentu perlu memahami bagaimana cara implementasinya. Hal ini tak lain supaya bisa memanfaatkannya semaksimal mungkin.
Cara implementasinya sendiri bisa diketahui dengan seperti apa penggunaan BTL marketing. Berikut beberapa implementasinya.
Menciptakan Pengalaman di Dalam Toko
Salah satu cara implementasi jenis marketing ini yaitu dengan menciptakan pengalaman di dalam toko. Misalnya saja dengan membuat ruang pameran seperti halnya rumah sungguhan.
Hal ini sangat cocok bagi pebisnis yang jualan furniture rumah. Saat audiens memasuki ruang pameran tersebut, maka bisa membayangkan bagaimana penggunaan furniture di rumahnya nanti.
Cara ini bisa membuat pelanggan lebih lama menghabiskan waktunya di dalam toko. Hal ini memperbesar peluang bagi pelanggan untuk membeli perabotannya.
Perihal contohnya sendiri, cara implementasi BTL marketing tersebut seperti halnya pengalaman di dalam toko IKEA. Tingkat penjualan produk IKEA pun semakin tinggi dari hari ke hari.
Sponsor Acara Sesuai Produk
Cara implementasi marketing ini juga bisa diperlihatkan dengan mensponsori suatu acara. Akan tetapi, bukan sembarang acara, melainkan sesuai dengan produk yang ditawarkan.
Dengan begitu, bisa lebih mudah menggaet audiens. Angka penjualan produk pun bisa semakin baik.
Untuk contohnya, bisa melihat Red Bull yang memberikan sponsor terhadap acara olahraga ekstrem. Hal ini tentu selaras dengan citra mereknya yang tidak lain ialah minuman berenergi. Minuman berenergi memang cocok untuk acara olahraga sehingga kampanye BTL ini terbilang efektif dan relevan.
Tak bisa kita pungkiri bahwa Below The Line Marketing memang penting. Untuk memperkuat iklan, bisa juga memanfaatkan OOH. Maka dari itu, cari tahu lebih lanjut lokasi OOH yang strategis di tiap kota untuk mendukung visibilitas brand bersama Rebound Ads.